Tragis! Akibat Hilangnya Fungsi Qowwamah

Ilustrasi muslimahnews

Moslemcommunity
- Indah Ummu Haikal (Komunitas Muslimah Rindu Surga, Bandung)

Kekerasan suami terhadap istri atau ayah terhadap anak seringkali terjadi hal ini menunjukkan hilangnya fungsi qowwamah pada laki-laki. Ada banyak hal yang menjadi penyebab antara lain mulai dari tingginya beban hidup, gaya hidup, dan lemahnya kemampuan untuk mengendalikan diri. 
Padahal Allah telah menciptakan manusia sesuai dengan fitrahnya, laki-laki dan perempuan Allah ciptakan berpasang-pasangan untuk hidup tentram, saling mengasihi, dan menyayangi dalam ikatan suci pernikahan. Sebagai makhluk yang diciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan memiliki peran yang sesuai dengan fitrahnya masing-masing.

Allah mengamanahkan kepada perempuan peran yang sangat mulia yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh laki-laki yaitu mengandung, melahirkan, menyusui, dan merawat dengan penuh kasih sayang.

Sedangkan peran laki-laki adalah sebagai pengupaya untuk mencari nafkah dan pemeliharaan kesejahteraan bagi istri dan anak-anaknya. Tugas suami dan istri bersifat saling mengisi dan melengkapi.

Qowwamah bagi suami adalah kewajiban menjadi pilar kokoh, tempat bersandar yang kuat, tempat penopang yang menjamin tidak robohnya bangunan rumah tangga dan menjadi tempat kenyamanan bagi para penghuni rumahnya.

Qowwamah suami adalah bukan hanya semata berkewajiban untuk mencari nafkah saja tetapi menjadi seorang pemimpin   yang adil, menjadi pendidik, menjadi teladan dan menjadi pengayom dalam rumah tangga.

Sebesar itulah tugas para kaum laki-laki, oleh karena itu seharusnya setiap suami benar-benar memaksakan dirinya agar memantaskan diri menjadi qowwam dalam rumah tangga yang sesuai dengan syariat.

Tetapi saat ini kebanyakan rumah, qowwamahnya adalah ada di tangan wanita, maka bercampur aduklah pemahaman tentang arti qowwam yang sesungguhnya dan efeknya keluarga akan retak, fungsi suami tanpa kepemimpinan dan istri bebas berbuat dalam kendali kehawanafsuan dan anak-anak yang kehilangan sosok dari ayah dan ibu mereka.

Dan tidak jarang juga seorang istri menjadi seorang qowwamah dalam rumah tangganya, ketika dia harus memerankan tugas sebagai single parent, ketika ditinggal suami meninggal atau bercerai atau juga ditinggalkan oleh suaminya.

Jika dalam suatu rumah tangga sudah tidak berfungsi qowwam seorang suami, niscaya rumah tangga tersebut akan bengkok dan hancur.

Karena ajaranya jauh dari Islam, tanpa kita sadari telah membuat biduk rumah tangga terombang ambing dalam ketidakjelasan, tidak jelas ke mana arahnya, tidak jelas siapa nahkodanya, dan tidak jelas siapa penumpangnya, di tengah badai yang kapan saja akan menerpa.


Allah berfirman :

الر جال قو مون على النساء بما فضل الله بعضهم على بعض وبما أنفقوا من أمولهم

Artinya kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atau sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. 

Jadi makna qowwam sesungguhnya  dalam realisasi suami istri adalah dalam pembagian peran yang adil di dalam rumah tangga, yang dilandasi oleh rasa saling menghormati, menghargai, melindungi dan saling membahagiakan.

Qowwam itu bukan siapa yang berkuasa atas siapa, tetapi siapa yang dapat membantu siapa.
Hanya dalam sistem Islamlah yang mampu memberikan solusi atas persoalan ini secara mendasar dan menyeluruh.

Wallahualam bishawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel